RUMPUT MUTIARA

Kata rumput identik dengan tanaman yang diinjak manusia atau dimakan hewan, sedangkan mutiara adalah benda yang banyak diburu kaum hawa untuk perhiasan. Rumput mutiara merupakan salah satu jenis tanaman yang dianggap sebelah mata bagi kebanyakan manusia tetapi menyimpan potensi sebagai obat penyembuh yang saat ini dicari-cari orang terutama untuk pengobatan penyakit kanker. Gaya hidup modern yang tidak mengindahkan keseimbangan, proses alamiah dan menginginkan segalanya serba cepat telah berdampak dengan dihasilkannya berbagai karsinogen  yang mengakibatkan berbagai penyakit pada manusia. Namun Tuhan Maha Kasih, telah pula disiapkan obat di alam berupa rumput mutiara. Secara umum masyarakat belum mengenal manfaat yang luar biasa di balik penampilan dan lingkungan hidupnya. Sekilas informasi di bawah ini dapat dijadikan tambahan wawasan terhadap manfaat dan fungsi rumput mutiara.

Nama lain rumput mutiara dikenal sebagai rumput siku-siku, daun mutiara, lidah ular, katepan, bunga telor (melayu), shui xian ciao (Cina), urek-urek polo, dan pengka. Termasuk dalam genus Hedyotis yang suka tumbuh di tempat-tempat lembab seperti kebun kosong yang basah, halaman rumah, pinggir jalan, selokan atau hidup bersama dengan tanaman dalam pot. Klasifikasi rumput mutiara adalah sebagai berikut:

Divisi         : Spermatophyte
Sub Divisi  : Angiospermae
Kelas         : Dicotyledoneae
Ordo         : Rubiales
Famili        : Rubiaceae
Genus        : Hedyotis
Spesies      : Hedyotis corymbosa [L] Lamk


Ciri-ciri secara morfologis dapat dikenali dengan memperhatikan beberapa kekhasan yang dijumpai pada tanaman ini antara lain;
Berpenampilan tegak atau condong, sering bercabang mulai dari pangkal batangnya dengan tinggi 0.05-0.6 m, batang bersegi empat, gundul atau dengan sisik sangat pendek, bercabang dengan tebal 1 mm dan berwarnba hijau kecoklatan sampai hijau keabu-abuan. Daun berhadapan, bersilang, tangkai daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2-5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyai rambut yang pendek, berwarna hijau pucat dengan sisisk-sisik kecil sepanjang tepi daunnya. bunga keluar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawar, panjangnya 5-10 mm. Buah bulat ujungnya pecah–pecah. Akarnya merupakan akar tunggang dengan garis tengah 1 mm dengan akar cabang berbentuk benang.

Dominasi kandungan kimia rumput mutiara adalah asam ulenolat, asam ursolat, flavonoid dan iridoit yang dikenal sebagai senyawa pencegah pembelahan sel kanker, antikanker, antimikroba  dan meregenerasi sel hati. Selain itu juga mampu menyembuhkan tonsilitas, pharyng, pneumonia dan gondongan, radang usus buntu dan cholectystitis. Apabila ada penyakit kulit seperti bisul, uci-uci dan luka infeksi maka rumput mutiara dapat digunakan sebagai obat luar (salep) untuk menyembuhkannya. Termasuk bagi yang berpenyakit sirkulasi darah kurang lancar, susah buang air  kecil dan saluran sel sperma terhambat, solusi dengan rumput mutiara dapat dijadikan terapi rutin. Namun demikian pemakaian terus menerus dan terlalu lama juga tidak dianjurkan terutama jika sudah dirasa mulut kering dan ini biasanya terjadi setelah 10 hari pemakaian. Sifat lain dari rumput mutiara adalah berasa manis, sedikit pahit., lembut netral dan agak dingin.

Untuk pemakaian luar seperti bisul, borok, terkilir, gigitan ular dan lain-lain dapat dilakukan dengan mengambil 1 genggam tanaman rumput mutiara dan akarnya, lalu dicuci bersih dan ditumbuk halus. Setelah itu tempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Sedangkan untuk yang diminum tergantung jenis penyakit yang ingin diobati. Namun  secara umum dapat diambil 1 genggam rumput mutiara segar, dicuci bersih dan direbus dengan 10 gelas air hingga mendidih dengan menyisakan 2 gelas saja. Minum 2 gelas tersebut masing-masing pagi hari 1 gelas dan sore hari 1 gelas sampai gejala penyakitnya berkurang.

Penulis  : Nur Hidayah
Tanggal : 18 Januari 2017

Sumber:
http://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/rumput-mutiara

Komentar

  1. Indah Wahyuningsih
    16/394328/PN/14567

    Adanya nilai penyuluhan :
    1. Adanya sumber teknologi atau ide baru : artikel ini memiliki ide baru berupa manfaat tanaman rumput mutiara yang belum dikenal luas oleh masyarakat sebagai obat penyembuh kanker.

    2. Adanya sasaran : secara langsung, artikel ini ditujukan kepada seluruh masyarakat terkhusus masyarakat yang memiliki riwayat penyakit kanker dan sebagainya, selain itu petani juga dapat menjadi sasaran secara langsung untuk membudidayakan tanaman ini. sedangkan sasaran secara tidak langsungnya yaitu ditujukan kepada para penyuluh dan peneliti untuk dapat membantu menyebarluaskan informasi terbaru dalam dunia pertanian dan kesehatan mengenai manfaat yang dimiliki oleh rumput mutiara tersebut.

    3. Adanya manfaat : artikel ini memiliki manfaat dalam hal memberikan informasi baru mengenai manfaat kesehatan yang dimiliki rumput mutiara sebagai obat alternatif penyembuh kanker.

    4. Adanya nilai pendidikan : ide baru yang muncul dari manfaat kesehatan tanaman mutiara ini dapat dijadikan bahan untuk penelitian serta memotivasi para peneliti untuk mencari alternatif lainnya dalam penyembuhan kanker.

    Nilai berita :
    1. Timelines : artikel ini masih terbilang baru karena dipublikasikan pada bulan Januari 2017 dan memuat informasi baru terkait tanaman obat.
    2. Proximity : artikel ini menurut saya masih terbilang cukup dekat dengan petani karena jika memang demikian memberikan manfaat yang nyata bagi penyembuhan kanker maka petani dapat membudidayakan tanaman ini sebagai tanaman obat.
    3. Importance : artikel ini penting untuk disebarluaskan agar sasaran dapat mengetahui informasi terbaru mengenai manfaat tanaman mutiara.
    4. Human Interest :artikel ini dapat menyentuh pendapat seseorang dengan pemikiran bahwa tanaman jenis rerumputan ternyata memiliki nilai kebergunaan dan manfaat yang tidak diketahui sebelumnya.

    BalasHapus

Posting Komentar